Senin, 05 Desember 2016

contoh puisi



IBUKU
                                                                                                              
IBU.........
Sembilan bulan aku terkandung
Sembilan bulan aku menjadi bebanmu
Sembilan bulan menantikan kelahiranku
Akhirnya aku lahir kedunia
IBU...........
Engkau bagaikan perisaiku
Yang selalu melindungiku
Engkau bagaikan payung hidupku
Yang melindungiku dari panas danhujan
IBU..........
Sekarang aku durhaka
Sekarang aku menyesal
Tapi engkau selalu memaafkanku
Terima kasih ibuku tercinta








                   
“Ketika Tuhan Memanggil”
Bimbang dan ragu menghantui
Ketidakpastian pun ikut menghampiri
Benarkah ini panggilanMu Tuhan
Ataukah ini hanya sebuah khayalan

Siapakah aku ini Tuhan
Hingga Kau memilih aku
Kepada umatMu, apakah yang akan kusampaikan
Biarlah perkataan-perkataanMu ada pada mulutku

Biarlah Aku mendengar suaraMu Tuhan
Curahkanlah aku dengan Roh Kudus
Maka aku siap Kau perintahkan
Kemanapun Engkau hendak mengutus















“Termenung”
Malam-malam menyusuri musi
Gelap gulita turun dalam sehari
Yang ku lihat dari keruh kali
Oh... wajahku yang termengut

Malam ini sangat dingin
Ku termenung mengingat engkau adinda
Kemanakah arah yang kutempuh
Oh... Tuhan bimbinglah diriku

















“BIARKAN”

Biarkan elang itu terbang
Kemana ia suka
Ia tahu
Pokok pokok mana yang harus di singgahinya

Ia kepakkan sayap
Arungi jagad raya
Menentang halilintar
Tak ada yang tahu
Apa yang ia cari

Biarkan elang itu terbang
Kemana ia suka
Karena ia
Bukan burung hiasan sangkar idaman













PUISI

Engkau tercipta dari sebuah rasa
Yang diungkapkan dari sepatah dua patah kata
Yang manis didengar
Dan segar untuk dirasakan
Tetapi sulit sekali untuk menciptakanmu
Walaupunkau hanya tercipta dari sepatah kata
Untuk membutmu saja pikiran ini bisa menjadi buntu
Dan hati ini mati rasa
Puisi kau hanyalah puisi
Yang terbuat dari ungkapan rasa
Rasa senang,gembira,pahit dan sedih
Yang tersusun dalam dalam sebuah kesatuan
Kesatuan yang menyejukan
Kesatuan yang menyegarkan
Kesatuan yang mensejahterakan
Seperti Indonesia Raya
Yang bersatu,berdaulat,adil dan makmur

                                 





TERIMA KASIH CINTA

Saat ini........Detik ini........
Di benak ku hanyalah dirimu
Yang selalu menguatkan disaat ku rapuh
Yang selalu menggenggam tanganku saat ku jatuh
Saat ini...........Detik ini...................
Hanya ada namamu disetiap doaku
Hanya ada namamu disetiap sujud ku
Berharap engkau setia menemani kesendirianku
Terima kasih cinta kasih
Sayangmu takkan pernah tergantikan











#”TEMANKU”#

Temanku....
hari ini
aku ingin mengungkapkan
apa yang ku dapat di seminari ini
bersama kau temanku
Temanku....
Kadang kau membuatku kesal
Kadang kau membuatku senang
Kadang kau membuatku sedih
Kadang kau juga membuatku semangat
Kadang kau membuatku bangga.....
Oh temanku....
Kau membuat hatiku ceria
Kau membuat aku cerah
Ketika aku salah kau selalu menegurku
Agar aku dapat memperbaiki kesalahanku
Oh temanku....
Kadang kau bertingkah konyol
Tetapi kau tetap temanku
Yang selalu setia menemaniku suka dan duka
Temanku....
Jika aku ada salah,maafkanlah aku
“YOU MY BEST FRIEND FOREVER,THANK YOU MY FRIEND”







“MIMPI”

Mimpi...
Engkau bagaikan bunga di taman yang luas..
Engkau bagaikan air yang tak henti – hentinya mengalir..
Engkau bagaikan mentari dipagi hari
Yang selalu menyinari hari – hariku...
            
             Tapi mimpi...
             Engkau bisa membuat aku sakit seperti dipukul..
             Engkau bisa membuat aku sakit seperti ditusuk..
             Engkau juga seperti batu yang memberatkan pikiranku...
                        
                         Tapi dari mimpi...
                         Hidup terasa lebih indah..
                         Hidup terasa lebih semangat..
                         Hidup terasa lebih berarti..
                         Dan hidup terasa lebih hidup...

                                      Mimpi... Oh mimpi...
                                      Hiasilah hari – hariku...
                                      Di sepanjang.. Hidupku...







“DIA”




Dia seperti hampan bunga di taman..
Dia seperti ombak yang terus menderu..
Dia sepeti air yang mengalir terus menerus..
Dan dia seperti mimpi yang slalu membuatku terbayang dalam pikiranku...

      Dia yang slalu adadi hatiku membuat aku ingin memilikimu..
       Dia sangat berarti bagiku rasanya aku tak bisa hidup tanpa dirimu..
       Dia jauh di mata tapi dekat di hati
       Semoga dia bisa menjadi semangat hidup ku untuk selamanya
          
                  









IBU


Ibu..
Kau bayangkan bayangan di dalam hidup ku
Yang selalu mengikuti ku dimanapun ku berada
Di saat ku sedih, kau selalu menghibur ku
Di saat gelisah, kau selalu meyakinkan ku
Ibu...
Bagi ku kau adalah mata hari di dalam hidup ku
Yang selalu menerangi dunia ku
Di saat apa pun kau selalu menerangi hidup ku
Ibu...
Karna mu aku ada di dunia ini
Kau mengandung aku selama sembilan bulan
Kau selalu menjaga dan merawat aku
Dari aku di kandungan mu sampai sekarang ini
Ibu...
Maafkan aku jika pernah membenci mu
Tapi sekarang aku sudah mengerti
Bahwa engkau mengiginkan yang tebaik untuk ku
Ibu...
demi kau aku siap menjadi orang yang lebih biak
aku juga siap untuk menggapai cita cita ku yang setigi langit
agar dapat membahagia kan mu ibu
asalkan kau bahagia maka aku ikut bahagia, ibu ku tersayang

BUNGA

Bunga .... oh bunga
Engkau begitu indah dipandang mata
Membuat aku ingain merawatmu
Dengan penuh kasih sayang
Bunga .... oh bunga
Suatu saat kelak
Engkau akan menjadi bunga yang terindah
Disepanjang musim
Bunga ... oh bunga
Engkau bunga yang menari dengan indahnya
Di taman yang luas
Dan ingin rasanya engkau ku rawat selalu
Bunga .... oh bunga
Engkau selalu menghiasi
Taman rumah ku yang luas
Dan engkau akan selalu ku kenang
Di dalam hidupkua untuk selamanya












NEGERI SAMPAh
Sayang,dulkarim bukan siapa
Cukup jadi bumu dan langit,cukup

Apa yang singgah di benakmu
Negeri ini negeri sampah,memang
Dang menyampah kata lagi bertuah
Ingat rumah,sampah
Ingat bekun,sampah
Ingat ladang,sampah
Ingat sungai,sampah
Manusia dianggap sampah

Sebab bumi mana yang tiada kena hujan
Bukankah rumput-rumput di pagi buta
Sudah mengenali pematangnya
Sayang,dulkarim bukan siapa
Cukup rakyat biasa
Bak membisiki orang pekak




Penyesalan

Tetes demi tetes air mata ku menetes
Tak bisa ku tahan
Perasaan semakin tak menentu
Pikiran semakin tak menentu
Entah apa yang kurasakan saat ini
Sekarang yang bisa kurasakan hanyalah
Angin yang melewati tubuhku
Aku merasa menjadi seorang lelaki
Yang tidak berguna
Jika kuingat kamu semakin deras
Air mataku menetes
Yang ada sekarang hanyalah
Penyesalan









‘’’’’’KU CARI JAWABAN’’’’’’
Dimata air di dasar kolam
Ku cari jawaban teka-teki alam
Di kawan awan kian kemari
Di situ juga jawabannya ku cari
Di warna bunga kembang
Ku baca jawaban penghilang bimbang
Kepada gunung penjaga waktu
Ku tanya jawaban kebenaran tentu
Pada bintang lahir semula
Ku tangis jawaban teka-teki alam
Kedalam hati,jiwa sendiri
Ku selam jawaban ,tidak mencari
Ya, ALLAH yang maha dalam
Berikan jawaban teka-teki alam
Oh... Tuhan yang maha tinggi
Ku nanti jawaban petang dan pagi
Hatiku haus’kan kebenaran
Berikan jawaban di hatiku sekarang ya Tuhan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar